Sejarah Transistor
Sejarah
transistor pada awalnya di temukan oleh William Shockley dan John Barden pada
tahun 1948. Transistor awal mulanya di pakai dalam praktek pada tahun 1958.
Pada saat ini ada dua jenis tipe transistor, yaitu transistor tipe P – N – P
dan transistor jenis N – P – N. Dalam rangkaian difital, transistor di gunakan
sebagai saklar untuk kecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat di
rangkaian sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memory dan
komponen lainnya.
Kebanyakan
ahli sejarah mengira bahwa dunia elektronika dimulai ketika Thomas Alpha Edison
menemukan bahwa filamen panas memancarkan elektron (1883). Untuk merealisasi
nilai komersial dari penemuan Edision, Fleming mengembangkan dioda hampa (1904).
Deforest menambahkan elektroda ketiga untuk mendapatkan trioda hampa (1906).
Sampai 1950, tabung hampa mendominasi elektronik; mereka digunakan dalam
penyearah, penguat, osilator, modulator, dan lain-lainnya.
Ada
beberapa alasan yang menyebabkan berkurangnya penggunaan tabung hampa dimasa
sekarang ini. Hal ini dapat dilihat dari perbedaannya yang sangat mencolok jika
dibandingkan dengan transistor begitu pula dengan kelebihan dan kekurangannya.
Perbedaan tabung hampa
dengan transistor adalah sebagai berikut:
1.
Pada tabung hampa:
Tabung hampa mempunyai
fisik besar dan kurang praktis.
Tabung hampa mempunyai
tiga kaki yang terdiri dari Anoda, Katoda, dan Kasa kemudi. Tabung hampa banyak
terbuat dari kaca sehingga rangkaian di dalamnya tampak dengan nyata. Tabung
hampa tidak tahan terhadap goncangan. Memerlukan Tegangan atau energi yang
cukup besar.
2.
Pada transistor:
Bentuk fisik kecil dan praktis.
Transistor mempunyai tiga
kaki yan terdirti dari: Basis, Kolektor, dan Emitor.
Rangkaian dalam
transistor tak kelihatan dari luar karena terbungkus plat atau mika.
Transistor than terhadap
goncangan.
Transistor hanya
membutuhkan tegangan atau energi listrik yang minimum, hanya kira kira beberapa volt saja.
Sejak ditemukannya
transistor maka terjadilah revolusi di dalam dunia elektronika, karena
transistor memiliki keuntungan yang lebih dibanding tabung hampa. Namun pada
dasarnya, antara tabung hampa dengan transistor hampir sama dengan tabung
elektroda atau tabung elektron. Persamaan ialah pada kakinya sebagai berikut:
Katoda = Emitor
Anoda = Kolektor
Kasa kemudi = Basis
Komentar
Posting Komentar